Photo credit: freestockphoto.biz
Memasuki bulan-bulan dengan intensitas hujan yang tinggi, serangan nyamuk demam berdarah dengue (DBD) menjadi tidak terelakkan. Faktor penyebabnya memang banyak, namun salah satunya disebabkan oleh peningkatan jumlah genangan air yang menjadi wadah perkembang biakan nyamuk itu sendiri.
Jika dilihat dari gejala-gejala yang ada, DBD memang memiliki gejala awal yang mirip dengan flu. Tidak heran jika kemudian banyak orang terlambat menyadari bahwa mereka sebenarnya sedang terkena DBD. Sayangnya, keterlambatan inilah yang bersifat fatal. Pada tahun 2013 dan 2014, situs web resmi Departemen Kesehatan mencatat penderita DBD yang meninggal dunia sebanyak 871 dan 641 kasus. Pada tahun 2015, tercatat terdapat sebanyak 126.675 penderita DBD di 34 provinsi di Indonesi dan 1.229 orang diantaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebanyak 100.347 penderita DBD dan sebanyak 907 meninggal dunia pada tahun 2014 (data: pusat data dan informasi Departemen Kesehatan RI)
Penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti ini sebenarnya bukan penyakit baru bagi masyarakat Indonesia. DBD bahkan sudah mulai memakan korban di Indonesia sejak tahun 1968 di Surabaya. Walaupun demikian, masih banyak orang yang tetap acuh terhadap penyakit ini. Oleh sebab itu, berikut 4 hal penting mengenai demam berdarah yang sebaiknya kamu ketahui:
Kasus Demam Berdarah Berada di Posisi yang Mengkhawatirkan
Penyakit yang umumnya ditemukan di wilayah beriklim tropis dan sub tropis ini setidaknya mempengaruhi 50-100 juta orang setiap tahunnya. Tidak berhenti disitu, WHO bahkan mencatat bahwa peningkatan kasus DBD yang terjadi di Brazil terjadi hingga 3-4 kali lipat dari tahun ke tahun. Peningkatan lainnya juga terjadi di wilayah lainnya, seperti: Amerika, Asia Tenggara, dan Pasifik barat dengan jumlah peningkatan 1,2 juta dari tahun 2010.
Kasus DBD saat ini memang sedang berada di posisi yang mengkhawatirkan. Bagaimana tidak? Sekitar 40 tahun yang lalu, demam berdarah hanya menjangkiti sembilan negara saja. Namun saat ini, demam beradarah sudah menyebar dan berkembang di lebih dari 100 negara di dunia.
Aedes Aegypti Lebih Banyak Menggigit Orang pada Siang Hari
Waktu puncak makan nyamuk terjadi pada siang atau sore hari sebelum senja. Oleh sebab itu, maka kamu harus lebih berhati-hati pada waktu-waktu tersebut.
Demam Berdarah Bisa Dicegah dan Disembuhkan
Walaupun tidak termasuk ke dalam kategori penyakit sepele, kamu tetap bisa melakukan sesuatu untuk mencegahnya. Cara paling sederhana yang bisa dilakukan adalah menggunakan lotion atau spray anti nyamuk di jam-jam nyamuk sedang berkeliaran, atau menggunakan baju panjang di tempat-tempat yang dirasa banyak nyamuk. Mengingat nyamuk ini menyerang di waktu siang hari, sebaiknya hindari tidur di siang hari.
Selain itu, kamu juga bisa membersihkan genangan-genangan air yang berada disekitarmu karena tempat tersebut adalah tempat untuk berkembangnya nyamuk. Jangan ragu untuk menemui dokter jika kamu mengalami gejala-gejala demam berdarah, seperti: demam tinggi lebih dari dua hari, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah.
Pencegahan demam berdarah yang juga tidak kalah penting adalah dengan memberikan proteksi kesehatan berupa asuransi bagi seluruh anggota keluarga. Sering dianggap bukan kebutuhan utama, asuransi sebenarnya adalah hal mendasar yang wajib dimiliki setiap orang yang tinggal di wilayah tropis seperti Indonesia.
Salah satu asuransi yang bisa kamu gunakan adalah Citra Proteksi Demam Berdarah Dengue dari Ciputra Life. Tidak hanya memberikan manfaat utama untuk mengganti biaya harian rawat inap hingga meninggal dunia, tetapi dilengkapi dengan fitur pengembalian premi hingga 110%. Daftar sekarang di: https://bit.ly/2I41My4